Pertama Sediakan
waktu 3 hari 2 Malam
Untuk bisa mendapatkan pengalaman dan momen terbaik dalam
penjelajahan di Danau Toba, kamu harus menyediakan waktu selama 3 hari 2 malam.
Ini adalah waktu yang harus disediakan jika kamu tidak mau ketinggalan beberapa
hal menarik yang ada di sekitaran Danau Toba secara maksimal. Ini
adalah perhitungan waktu dengan estimasi tiba di pagi hari baik dari Bandara
Silangit atau berangkat dari Medan. Pagi hari kamu harus sudah di Desa Parapat,
salah satu gerbang masuk untuk memulai penjelajahan Danau Toba.
Penjelajahan dimulai dari Parapat yang ramai oleh pergerakan
industri pariwisata. Di sinilah wisatawan lokal yang menikmati Danau Toba
biasanya menghabiskan waktu liburan dengan mandi di tepi danau, naik
bebek-bebek dan berpesta.
Wajib Menyeberang ke Pulau
Samosir dan Singgah di Batu Gantung
Pulau Samosir adalah sumber penghasil kebudayaan serta
berbagai kesenian yang ada di Danau Toba. Pulau yang dihuni oleh mayoritas
etnis Batak Toba ini menyimpan legenda, kesenian, dan budaya yang menarik untuk
ditelusuri. Untuk menuju ke Samosir, menyeberanglah menggunakan kapal yang
biasanya digunakan oleh masyarakat yang ada di pelabuhan Tiga Ras atau Ajibata.
Wisatawan lebih banyak menggunakan kapal di Tiga Ras, karena di sini kita bisa
request untuk mampir melihat Legenda Batu Gantung. Sementara jika kita naik
dari pelabuhan Ajibata, kapal akan lebih banyak membawa penduduk lokal yang
membawa berbagai kebutuhan pokok dan jarang mau mampir ke Batu Gantung.
Menginap di Tuk-Tuk, Kawasan
Wisata Nyaman dan Tenang
Dari Tuk-Tuk
Bersepeda ke Desa Tomok dan Ambarita
Setelah makan siang di hotel bersiaplah karena kamu wajib mengunjungi desa tetangga yaitu Desa Tomok dan Ambarita. Kedua desa ini bisa dijangkau dengan menggunakan sepeda yang banyak disewakan di kawasan Tuk-Tuk. Sepanjang perjalanan kamu akan menikmati sejuknya perbukitan di tepi danau serta sawah milik penduduk.
Museum, Makam Raja,
Menari Bersama Si Gale-Gale Serta Melihat Kampung Kanibal
Saat berkunjung ke Desa Tomok kamu wajib mampir ke Museum
Batak dan mencoba menggunakan pakaian adat Batak serta melihat benda-benda
peninggalan zaman dahulu. Di desa kecil ini juga kamu akan melihat Makam Raja
Sidabutar dan mendengar cerita semasa ia hidup, yang paling seru dan tak boleh
terlewatkan adalah menari bersama patung Si Gale-Gale. Smentar di Desa Ambarita
kamu akan mengunjungi sebuah kampung kanibal Huta Siallagan yang terdapat batu-batu sebagai bukti sejarah praktik
kanibalisme di kampung ini.
Menuju Desa
Pangururan dan Mampir ke Museum Simanindo
Perjalanan selanjutnya di hari yang berbeda kamu harus
menuju Desa Sianjur Mula-Mula melewati Desa Pangururan. Di sepanjang perjalanan
kamu akan disuguhi oleh bukit gundul khas Danau Toba serta rumah-rumah adat
yang masih banyak digunakan oleh masyarakat. Salah satu perkampungan dengan
rumah adat yang menyimpan sejarah adalah di Museum Huta Bolon Simanindo.
Negeri Ajaib dan
Sakral, Desa Sianjur Mula-Mula
Jika kamu adlah pembaca seri Supernova nya Dee, kamu bakal
tahu lokasi yang satu ini. Desa Sianjur Mula-Mula juga sering disebut sebagai
negeri nenek moyang bangsaBatak di sini terdapat sebuah bukit sakral bernama
Pusuk Buhit yang dipercaya sebagai tempat turunnya manusia pertama di bumi ini.
Pemandangan yang menakjubkan serta objek wisata yang identik dengan kesakralan
akan banyak kamu temukan di sini seperti Air Tujuh Rasa, Batu Hobon, dan
monumen ketururnan Raja Batak. DI sini kamu juga bakal banyak menjumpai
mangkuk-mangkuk putih yang berisi air, jeruk purut serta sirih sebabagai media
penghormatan dan berdoa.
Berkemah di Puncak Pusuk
Buhit atau Menginap di Rumah Hobon
Ini akan menjadi salah satu pengalaman paling menarik buat
mu dalam rangka menelusuri Tanah Batak. Tak hanya sekedar mengecap keindahan
Danau Toba, di sini kamu bisa melihat kepercayaan asli masyarakat Batak (Malim)
serta melihat bagaimana kepercayaan itu menyatu dalam sisi-sisi kehidupan
masyarakat melalui akfitas ziarah ke Puncak Pusuk Buhit. Dari puncak, kamu juga
akan melihat pemandangan Danau Toba serta pertunjukan kerlap kerlip lampu dari
Kota Pangururan yang menakjubkan. Jika stamina tidak cukup untuk mendaki karena
membutuhkan waktu sekitar 4 jam dengan jalur menanjak, menginap di rumah adat
di desa ini adalah pilihan yang juga tak kalah menarik. Namun sebelumnya
pastikan dulu warga yang memiliki rumah Hobon tersebut bersedia untuk
menampungmu.
Melihat Perbukitan
Indah dan Danau Toba dari Menara Pandang Tele
Setelah mengakhiri semua perjalan di Desa Sianjur Mula-Mula
saatnya perjalanan pulang ke Medan. Namun, petulangan belum berakhir. Masih ada
kawasaan Tele dengan jalur perjalanan yang berliku serta tebing-tebing hijau
yang curam dan barisan pohon cemara. Di sini juga terdapat menara pnadang untuk
menikati Danau Toba. Menara pandang Tele adaah salah satu spot favorit
wisatawan yang ingin menikmati Danau Toba dari ketinggian.
Santap Ikan Nainiuran
dan Sambal Tuk-Tuk di Tongging
Masih dalam perjalan pulang, kamu juga harus mampir di
daerah Tongging yang merupakan desa di tepi danau yang terkenal dengan sajian
menu santapan ikannya. Di sini banyak yang menjual ikan bakar, serta Naniura
dan sambal Tuk-Tuk. Naiura merupakan olahan ikan dengan bumbu khas yang
disajiakn dalam keadaan mentah. Sementara sambal Tuk-Tuk adalah sambal khas
yang diolah menggunaka Andaliman.
Melihat Air Terjun Si
Piso-Piso yang Berhadapan Dengan Danau Toba
Berada berdampingan dengan Tongging terdapat air terjun
kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, yaitu Air Terjun Si Piso-Piso yang
memiliki panorama sejuk serta berhadapan dengan Danau Toba.
Kembali ke Medan
Mampir di Pasar Buah Berastagi
Karena ini merupakan jalur kembali yang berbeda, kamu akan
melewati kawasan wisata di Sumatera Utara yang tekenal dengan hasil
pertaniannya seperti sayuran dan buah-buahannya. Sempatkanlah untuk singgah di
pasar buah Berastagi dan menyantap Jagung Bakar di sini. Udara yang dingin di
Berastagi mampu membuat perutmu selalu lapar.
Itulah beberapa rekomendasi tempat-tempat yang wajib kamu
kunjungi ketika sudah memutuskan untuk berlibur ke Danau Toba. Kalau liburan
jangan tanggung-tanggung, buatlah menjadi lebih berkesan dan carilah cara
terbaik untuk menikmatinya.
*tulisan ini telah diterbitkan di phinemo.com
0 komentar:
Posting Komentar